Rabu, 17 April 2013

Topologi Dasar Jarkom


Topologi Bus 
  
Topologi bus juga dikenal sebagai topologi linear bus. Topologi ini terdiri dari satu kabel, disebut sebagai segmen atau backbone, yang menghubungkan semua komputer ke jaringan.  

Memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan   terminator. 
  • Sangat sederhana dalam instalasi, juga sangat ekonomis dalam hal biaya. 
  • Paket-paket data saling berseliweran pada satu kabel coaxial (kabel RG 58) sehingga jika node yang terhubung sangat banyak, kinerja jaringan akan turun sehingga sering terjadi collision.
  • Tidak diperlukan Hub pada jaringan seperti ini, yang banyak diperlukan adalah T-BNC Connector pada setiap ethernet card. 
  • Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu Ethernet card rusak, atau tegangan pada kabel jauh dia atas atau di bawah 50 ohm, jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
      



Topologi Ring :
   
Pada topologi ini terdapat satu token yang berputar dan berkeliling di jaringan untuk mengambil dan mengirim data. Token tersebut berupa sinyal.   

Memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti cincin/lingkaran. 
  • Sangat sederhana dalam layout.  
  • Paket-paket data mengalir dalam satu arah sehingga collision dapat dihindarkan. 
  • Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus.  





Topologi Star :   

Pada topologi star, komputer dihubungkan oleh satu kabel ke satu titik terpusat, yang disebut sebagai hub/switch hub. Topologi star memungkinkan adanya manajemen jaringan secara tersentral.  

Memiliki karakteristik sebagai berikut : 

  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan consentrator/Hub, jadi traffic data mengalir dari node ke consentrator, kemudian data tersebut di-broadcast ke seluruh node yang terhubung ke consentrator tersebut. 
  • Karena setiap paket data yang masuk ke consentrator dibroadcast ke seluruh node yang terhubung ke consentrator, maka jika node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub yang memiliki 32 port dan seluruh port terisi), collision akan semakin sering terjadi sehingga kinerja jaringan menurun. Namun hal ini tidak terjadi jika Hub diganti dengan Switch Hub, sebab Switch Hub memiliki kemampuan untuk memilih satu jalur tujuan data, tidak di broadcast ke seluruh port.  
  • Sangat mudah dikembangkan sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke consentrator. 
  • Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi, 
  • tidak terjadi down pada network keseluruhan. § Tipe kabel yang digunakan biasaya kabel bertipe UTP. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar